Jumat, 20 Maret 2015

Selain E-commerce, Bisnis Food Delivery Service Juga Semakin Ramai


Didirkan di Singapura pada tahun 2012, Foodpanda sekarang seperti hidup kembali. Kenapa? Seperti tulisan yang dilansir dari studentpreneur pada tanggal 12 Maret 2015 lalu, mereka berhasil mendapatkan investasi dana sebesar 110 juta dolar atau setara 1.1 triliun rupiah.

Jatuh bangun memang perjalanan Foodpanda, pasalnya pada awal tahun 2014 lalu setidaknya ia harus “bertarung” menghadapi beberapa startup sejenis. Foodpanda adalah food delivery service, atau jasa pengantar makanan yang memiliki market sangat besar di dunia.

Oleh karena itu, pangsa pasar jasa pengantar makanan saat ini sedang dikebut, khususnya untuk pasar Asia. Pasalnya, pasar Asia merupakan salah satu pasar empuk bagi para pebisnis startup. Seperti yang diketahui, di Asia ada 3 negara dengan jumlah penduduk sangat besar. Diantaranya adalah China, India dan Indonesia. Saat ini, Foodpanda sendiri sudah hadir di 40 kota besar di seluruh dunia. Khusus di Asia, Foodpanda sudah ada di 13 negara, dan termasuk di Indonesia.

Mendapat investasi

Pertama kali Foodpanda didirikan di Singapura oleh Rico Wyder, Ralf Wenzel dan Ben Bauer. Foodpanda sudah bekerja sama dengan 45 restoran yang ada di Singapura. Long story short Foodpanda akhirnya mendapatkan investasi hingga 100 juta dolar pada tahun 2014.

Foodpanda sendiri di Indonesia masih hanya tersedia di Jakarta dan hanya bekerja sama dengan belasan restoran saja. Dengan adanya investasi ini, tentu Foodpanda ingin konsisten masuk ke pasar Asia secara menyeluruh. Khususnya dengan negara yang memiliki pangsa pasar yang cukup banyak, yaitu India dan Indonesia.

Pada akhir tahun 2014, Foodpanda sudah bekerja sama dengan 10 ribu restoran yang ada diseluruh Asia. Dan pada tahun 2015, Foodpanda ingin mengembangkan bisnisnya, yakni melakukan kerja sama dengan 40 ribu restoran yang ada di 200 negara di seluruh Asia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar