Meski terletak diujung barat Kabupaten Magelang dan
berbatasan langsung dengan Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Wonosobo, namun
ratusan pemuda Desa Kaliabu di Kecamatan Salaman, berpenghasilan ratusan dolar
setiap bulannya.
Usut punya usut, ternyata ratusan pemuda didesa ini sudah
sejak dua tahun ini menekuni profesi baru yaitu sebagai penyedia jasa desain logo. Bukan sembarang logo
yang mereka buat. Namun logo beberapa perusahaan besar yang mayoritas berasal
dari luar negeri. Diantaranya Australia, Amerika, China, Korea, beberapa negara
di timur tengah dan lainnya.
Menurut berita yang dilansir dari Kedalatan Rakyat, Abdul
Bar (47). Bapak dua anak ini, rela meninggalkan profesi lamanya sebagai sopir
bus malam, untuk kemudian menjadi seorang ‘pengrajin’ logo begitu ia lebih
senang menyebutnya. “Kalau disainer itu kan, sebutan orang kota. Kalau kami di
desa, lebih senang disebut pengrajin logo saja,” ungkapnya.
Diceritakan awal mula ia menjadi penyedia jasa pembuatan logo itu, berawal dari
ketidaksengajaan. Saat itu, bertemu dengan beberapa pemuda tetangganya yang
lebih dulu terjun menjadi pengrajin logo. Dari cerita-cerita mereka, kemudian
tertarik untuk mencoba. Baru beberapa bulan belajar dan mencoba, ternyata ia
berhasil memenangkan kontes logo dari sebuah perusahaan otomotif di Australia.
Sejak itu, ia termotivasi untuk terus membuat hingga saat
ini. “Kini dalam sebulan, saya bisa membuat 10 hingga 20 desain logo. Namun
dari puluhan itu, hanya sekitar tiga sampai lima yang dibeli perusahaan. Dari
tiga sampai lima itu, minimal saya mendapatkan uang sekitar Rp 10 juta,” kata
Abdul Bar yang kemudian dinobatkan sebagai Ketua Komunitas Rewo-Rewo Kaliabu
Desaigner Community tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar