Jumat, 10 April 2015

Belajar Membuat Desain Logo Dari Kampung Desainer


Meski terletak diujung barat Kabupaten Magelang dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Wonosobo, namun ratusan pemuda Desa Kaliabu di Kecamatan Salaman, berpenghasilan ratusan dolar setiap bulannya.

Usut punya usut, ternyata ratusan pemuda didesa ini sudah sejak dua tahun ini menekuni profesi baru yaitu sebagai penyedia jasa desain logo. Bukan sembarang logo yang mereka buat. Namun logo beberapa perusahaan besar yang mayoritas berasal dari luar negeri. Diantaranya Australia, Amerika, China, Korea, beberapa negara di timur tengah dan lainnya.

Menurut berita yang dilansir dari Kedalatan Rakyat, Abdul Bar (47). Bapak dua anak ini, rela meninggalkan profesi lamanya sebagai sopir bus malam, untuk kemudian menjadi seorang ‘pengrajin’ logo begitu ia lebih senang menyebutnya. “Kalau disainer itu kan, sebutan orang kota. Kalau kami di desa, lebih senang disebut pengrajin logo saja,” ungkapnya.

Diceritakan awal mula ia menjadi penyedia jasa pembuatan logo itu, berawal dari ketidaksengajaan. Saat itu, bertemu dengan beberapa pemuda tetangganya yang lebih dulu terjun menjadi pengrajin logo. Dari cerita-cerita mereka, kemudian tertarik untuk mencoba. Baru beberapa bulan belajar dan mencoba, ternyata ia berhasil memenangkan kontes logo dari sebuah perusahaan otomotif di Australia.


Sejak itu, ia termotivasi untuk terus membuat hingga saat ini. “Kini dalam sebulan, saya bisa membuat 10 hingga 20 desain logo. Namun dari puluhan itu, hanya sekitar tiga sampai lima yang dibeli perusahaan. Dari tiga sampai lima itu, minimal saya mendapatkan uang sekitar Rp 10 juta,” kata Abdul Bar yang kemudian dinobatkan sebagai Ketua Komunitas Rewo-Rewo Kaliabu Desaigner Community tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar